MENGULAS CERPEN "SETAN BANTENG"
Karya Seno Gumira Adjidarma
Beberapa
kritik esai yang saya buat minggu lalu mengenai karya sastra puisi, kali ini
saya akan membuat kritik esai karya sastra tetapi dengan objek yang berbeda
yakni sebuah cerita pendek dari penyair ternama Seno Gumira Adjidarma yang
berjudul “Setan Banteng”. Seno Gumira Adjidarma merupakan seorang penyair dan
penulis yang terkenal dengan karya-karyanya yang berhasil menghipnotis para
penikmat sastra, hal tersebut terjadi karena setiap karya sastra yang
diciptakan oleh Seno Gumira Adjidarma selalu memiliki kesan tersendiri yang
dapat dirasakan oleh setiap pembaca.
Salah
satu karya sastra cerpen yang diciptakan oleh Seno Gumira Adjidarma yang
menurut saya menarik yakni cerpen “Setan Banteng”, saat membaca judulnya saja kita
akan tertarik dan bertanya-tanya apakah keterkaitan judul dengan makna dari isi
cerpen tersebut, apakah cerpen tersebut berhubungan dengan hal-hal mistik
karena menggunakan kata setan, seperti yang kita ketahui bahwa arti dari
kata setan itu sendiri adalah roh jahat yang tidak terlihat oleh kasat
mata yang bertugas mengganggu manusia. Selanjtnya, apakah keterkaitan dengan
penggunaan kata banteng itu sendiri dengan makna keseluruhan cerpen tersebut? Inilah
yang membuat cerpen ini semakin menarik untuk diulas.
Saat
kita ulas cerpen “Setan Banteng” karya Seno Gumira Adjidarma, kita akan
disuguhkan dengan gambaran kenakalan remaja yang seditit tidak wajar pada saat bersekolah.
Kenakalan remaja yang sering dilakukan pada cerpen yang diciptakan oleh Seno Gumira
Adjidarma memang sedikit tidak wajar karena permainan yang mereka lakukan
berhubungan dengan hal-hal mistis yang sebenarnya cukup berbahaya untuk ada
seusia mereka.
Cerita
pendek tersebut mencerikatan tentang sekelompok anak SD yang melakukan
permainan memanggil roh halus, mereka ingin membuktikan keberadaan makhluk
halus tersebut. Salah seorang anak memimpin permainan tersebut dia bertanya
siapa yang mau menjadi media untuk roh setan banteng muncul, salah seorang anak
bertubuh besar dan kekar mengajukan diri untuk menjadi media setan itu muncul
dan yang lainnya mengguratkan ranting pohon ke tanah untuk mengambar kepala
banteng sebagai syarat permainan tersebut dimulai. Akhirnya murid tersebut
kerasukan setan banteng, mata dan wajahnya memerah, kakinya mengibas-ngibas ke
belakang bersiap untuk menyeruduk siapapun yang berada di depannya. Saat anak
yang kerasukan setan banteng tersebut hendak menyeruduk tembok untungnya ada
seorang guru yang menghentikan dan menyadarkan anak tersebut dari kerasukan
setan banteng.
Berdasarkan
ulasan di atas dapat kita ketahui bahwa cerpen yang diciptakan oleh Seno Gumira
Adjidarma sangat menarik, dari cerpen tersebut kita dapat mengetahui bahwa pentingnya
arahan yang harus dilakukan terhadap anak-anak tentang hal-hal yang tidak boleh
dibuat mainan atau bahan bercandaan karena itu sangat berbahaya. Selain itu
juga diperlukan edukasi terhadap anak-anak tentang perminan yang ramah anak dan
tentunya bisa melestarikan kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Contohnya mengenalkan
berbagai permainan tradisional, selain untuk melestarikan budaya juga menambah
wawasan anak tersebut. Cerpen yang diciptakan oleh Seno Gumira Adjidarma
tersebut membuat kita sadar pentingnya pengawasan terhadap anak.
Komentar
Posting Komentar