Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021
  Mendalami Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” karya M. Shoim Anwar dari Berbagai Sudut Pandang Berbicara tentang sebuah karya sastra, tentu tidak akan terlepas dari bentuk-bentuk estetika yang mendasari sebuah karya sastra itu tercipta. Setiap karya sastra tentu memiliki sisi-sisi keindahan yang sengaja diciptakan oleh penulis untuk menarik pembaca atau menambah citra dalam karya yang tercipta. Karya sastra merupakan hasil dari sebuah pemikiran yang mendalam atupun bentuk dari keinginan-keinginan pengarang yang dikemas dalam bentuk imajinatif, lalu dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan dengan rangkaian bahasa yang indah dan dapat dinikmati oleh penikmat sastra. Karya sastra memiliki berbagai macam bentuk, seperti puisi, novel, cerita pendek danmasih banyak lagi, namun di sini saya tertarik untuk menelusuri cerita pendek. Cerita pendek merupakan salah satu hasil karya sastra yang banyak digemari oleh khalayak umum karena penyampaian cerita yang cukup singkat dan kompleks sehingga
  Menyusuri Cerpen di Jalan Al-Kabaah Karya: M. Shoim Anwar Cerpen dengan judul “Di Jalan Al-Kabaah” karya M. Shoim Anwar, merupakan cerpen bernuansa islami karena menggambarkan kehidupan di Mekkah, tempat di mana umat islam melaksanakan ibadah haji untuk menunaikan rukun islam ke 5. Jika kita menelaah cerpen “Di Jalan Al-Kabaah” karya M. Shoim Anwar, kita akan membayangkan kehidupan di Mekkah dimana terdapat banyak sekali pengemis meminta belas kasih pengunjung yang sedang melaksanakan ibadah, tetapi jika kita telusuri lebih mendalam keadaan tersebut tidak jauh berbeda dengan keadaan di Indonesia. Banyak orang-orang yang lebih memilih menjadi pengemis daripada bekerja dengan semestinya. Hal tersebut dapat kita jumpai di pinggiran lampu merah, banyak dari mereka yang sengaja berpakaian lusuh, berpura-pura cacat, bahkan memanfaatkan anak mereka untuk menambah belas kasih orang sekitar. Kita juga bisa menjumpai keadaan yang dikisahkan oleh cerpen tersebut saat kita berziarah di wali-
  MENDALAMI SISI MENARIK CERPEN "TAHI LALAT" karya M. Shoim Anwar Karya sastra merupakan sebuah imajinasi penulis, pengalaman pribadi, atau hasil dari pengamatan fenomena yang sedang terjadi, kemudian mereka rangkai menjadi sebuah karya sastra yang indah dan penuh dengan makna. Karya sastra tidak hanya sebuah rangkaian kalimat indah tanpa makna, justru kita dapat menemukan sebuah makna yang tak terduga dalam sebuah karya sastra. Karya sastra juga dapat dijadikan sebuah kritik sosial dengan memainkan kalimat-kalimat yang indah dan sarat akan makna tersurat di dalamnya. Seperti yang saya temukan dalam makna karya sastra cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar. Cerpen tersebut menggambarkan tentang sosok pejabat desa dengan permainan politiknya yang mengintimidasi warga dan memaksa mereka supaya menjual lahnnya untuk dijadikan perumahan. Berdasarkan makna secara umum dari cerpen tersebut kita dapat mengetahui bahwa salah satu tujuan penulis yakni untuk mengkritik sebuah fenom
  Menyelami Cerpen  “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” karya M. Shoim Anwar dari Segi Simbolik Sebuah karya sastra tentunya muncul dengan berbagai faktor, seperti cerpen merukapan karya sastra yang muncul bisa jadi karena pengalaman pribadi penulis, pengalaman oaring lain, atau muncul berdasarkan pengamatan penulis terhadap fenomena lingkungan sekitar yang sengaja ia angkat menjadi sebuah rangkaian cerita yang menarik dan indah. Seperti cerpen yang berjudul “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” karya M. Shoim Anwar. Cerpen tersebut menceritakan tentang kehidupan seorang keturunan kyai yang mempunyai sebutan gus dan sangat dihormati oleh seluruh warga dengan berbagai keunikan yang dia miliki, seperti batu akik sisik naga yang selalu melekat pada dirinya dan sering diperbincangkan oleh warga. Jika kita telaah lagi cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus usup” karya M. Shoim Anwar tersebut sarat akan simbol-simbol yang sebenarnya memiliki makna luar biasa di dalamnya. Seperti yang terdapat