MENDALAMI SISI MENARIK CERPEN "TAHI LALAT"

karya M. Shoim Anwar


Karya sastra merupakan sebuah imajinasi penulis, pengalaman pribadi, atau hasil dari pengamatan fenomena yang sedang terjadi, kemudian mereka rangkai menjadi sebuah karya sastra yang indah dan penuh dengan makna. Karya sastra tidak hanya sebuah rangkaian kalimat indah tanpa makna, justru kita dapat menemukan sebuah makna yang tak terduga dalam sebuah karya sastra. Karya sastra juga dapat dijadikan sebuah kritik sosial dengan memainkan kalimat-kalimat yang indah dan sarat akan makna tersurat di dalamnya.

Seperti yang saya temukan dalam makna karya sastra cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar. Cerpen tersebut menggambarkan tentang sosok pejabat desa dengan permainan politiknya yang mengintimidasi warga dan memaksa mereka supaya menjual lahnnya untuk dijadikan perumahan. Berdasarkan makna secara umum dari cerpen tersebut kita dapat mengetahui bahwa salah satu tujuan penulis yakni untuk mengkritik sebuah fenomena yang sering terjadi di sekelilingnya yang dibalut dengan sebuah teka-teki yang terdapat dalam judul “Tahi Lalat” tentunya akan membuat pembaca tertarik dan penasaran. Mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai cerpen “Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah” karya M. Shoim Anwar tersebut.

Dari makna yang terkandung di dalam cerpen tersebut sudah menunjukkan adanya permainan politikdi dalamnya. Seperti kisah pak lurah sebelum menyalonkan sebagai kepala desa dia menjanjikan berbagai kemakmuran untuk desa mereka, tetapi setelah berhasil menjadi kepala desa justru dia mengingkari semua janjinya. Sebuah hal yang sudah lumrah dan sering kita jumpai dalam kehidupan zaman sekarang.

Hal yang lebih menarik lagi dalam cerpen tersebut yakni adanya sebuah simbol Tahi lalat yang terdapat di dada istri pak lurah yang dijadikan judul dari cerpen tersebut. Sungguh membuat pembaca penasaran dan ingin mengetahui makna tahi lalat dalam cerpen tersebut. Menurut saya makna dari simbol tahi lalat dalam cerpen tersebut yakni menyimbolkan sebuah aib yang sengaja ditutupi karena letak tahi lalat tersebut berada di dada istri pak lurah, sebuah area yang semestinya tertutup dan tak lazim untuk dipertontonkan. Tetapi dalam cerpen tersbut juga terdapat pesan moral di mana sebuah keburukan walautun ditutupi sedemikian rupa pasti akan tercium juga. Seperti yang digambarkan dalam cerpen tersebut bahwa aib dari pak lurah yang disimbolkan pada tahi lalat yang berada pada dada istrinya tersebut menjadi konsumsi publik atau perbincangan masyarakat.

Jika diaktualisasikan dengan kehidupan sekarang, dapat kita lihat bagaimana para calon pejabat yang berlomba-lomba menebarkan janji manis pada masyarakat saat akan mencalonkan diri menjadi pejabat negara, tetapi setelah mereka berhasil mendapatkan jabatan tersbut mereka mengabaikan dan lupa akan janji-janji yang pernah mereka obral pada masyarakat dan berusaha menutupi aib-aib kecurangan yang telah mereka perbuat. Hal tersebut hampir sama dengan makna cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGULAS COVER VIDEO CLIP

Menyelami Problematika Tokoh “Aku” dalam Lima Cerpen Karya Shoim Anwar Sebagai Bekal Refleksi di dalam Kehidupan